Air mata Shiena mengucur deras setelah mendengar kata-kata dari Satria. Shiena beranjak pergi dari rumah Satria. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa Satria memang buta. Ia mencoba lari adri kenyataan yang ia terima. Shiena lalu berusaha untuk menyibukkan dirinya dengan pekerjaan barunya sebagai seorang penulis. Karirnya begitu cemerlang, sudah tidak ada lagi Satria di pikirannya. Suatu hari, ia pergi untuk makan siang disebuah café di mall dekat kantornya yang kebetulan juga dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta. Tiba-tiba ia melihat gadis kecil yang terlihat duduk sendirian. Shiena menghampiri gadis kecil itu.
“Adek duduk sendirian? Siapa nama adek?”
“Ghea kak”
“Mana orang tua dedek?”
“Ayah lagi ke toilet kak. Kalo mama lagi mau mbeliin tiket pesawat buat kakak”
“Kakaknya Ghea mau pergi kemana emangnya?”
“Kakak mo pergi ke Paris kak. Dia mau nglanjutin hidupnya disana. Kasian kakak”
“Emangnya kakak Ghea kenapa?”
“Dulu kakak itu cowok yang banyak disukai sama wanita. Tapi gatau kenapa, kakak lebih milih wanita penyanyi café itu. Padahal dia buta. Setiap hari semenjak pertemuannya dengan kakak itu, kakakku selalu bercerita tentangnya. Kata kakak, wanita itu gadis yang kuat. Ia tidak pernah menyerah dengan keadaannya. Banyak orang yang iri dengan wanita itu. Katanya dia nggak pantes buat kakakku. Tapi kakak berpikir beda, ia merasa jika wanita itu ialah orang yang tepat untuk menemani dia selama hidup di dunia ini. Sampai suatu hari, kakak punya sebuah permintaan kepada wanita itu jika saatnya nanti wanita itu bisa melihat, maka kakak akan memintanya untuk menikah dengan kakak. Akhirnya kakak membulatkan tekadnya untuk memberikan kedua kornea matanya untuk wanita itu. Tapi apa balasannya? Saat wanita itu mencari kakak dan menemuinya, ia malah menolak mentah-mentah kakakku karna ia buta, ia tidak tahu seberapa besar pengorbanan kakak untuknya. Ia tidak tahu bagaimana dulu kakak menerima apa adanya wanita itu. Ia pergi meninggalkan kakakku. Kakakku itu hebat. Ia tetap mencintai wanita itu walaupun dia sudah tidak mau menerimanya lagi. Tapi sekarang kakak akan berangkat ke luar negeri, aku harap kakak bisa hidup bahagia disana, oh iya kakak juga belum sempat ketemu dengan wanita itu, tapi jika suatu saat aku menemukannya, aku ingin menyampaikan pesan kakak kepadanya yaitu agar menjaga baik-baik mata kakakku yang indah itu..”
“Kalo boleh kakak tau, siapa nama kakak Ghea?” kata Shiena dengan mata berlinang air mata
“SATRIA”
Sesegera Shiena berlari ke mobilnya dan langsung menuju Bandara. Tidak ada lagi yang ia pikirkan selain dapat menaha Satria untuk tidak pergi. Dalam hatinya ia berkata “Begitu jahatnya aku? Kenapa aku begitu bodoh? Kenapa aku tidak menyadari akan semua hal ini?”
Shiena tidak menyangka jika Satria berkorban begitu besar untuk kebahagiannya. Sesampainya di Bandara ia berlari kesana kemari mencari tempat dimana para penumpangnya akan menuju ke Paris beberapa menit lagi. Ia hampir putus asa saat ia tidak menemukan Satria ada disana, sampai detik-detik terakhir ia melihat Satria yang dituntun oleh mamanya. Lalu ia menghampiri Satria dan mamanya lalu berlutut dihadapan Satria dan meminta maaf
“Satriaa .. maafin aku ! aku memang wanita yang tak tau terimakasih, aku bodoh karna aku tidak menyadari bahwa kaulah yang mendonorkan kornea matamu untukku”
“Shienaaa, sedang apa kau disini? Bangunlah !” kata Satria sambil memegang tangan Shiena dan memintanya untuk bangun.
“Aku tau Satria, aku nggak berhak untuk tetap menahanmu disini. Tapi, bolehkah aku untuk melihat senyummu yang terakhir kali ini saja sebelum kita berpisah?” kata Shiena
“Ayo Satria, sebentar lagi pesawatnya akan take off” kata mama Satria
“Satria nggak mau pergi ma! Satria mau disini aja sama Shiena.”
“Satriaaa? Apa yang kamu pikirkan? Gadis ini sudah menyia-nyiakan kamu”
“Aku ikhlas jika kamu pergi, Satria”
“Mama, Shiena .. Satria nggak mau pergi”
“Terserah kamu saja Satria, kamu memang keras kepala” jawab mama Satria dengan nada pasrah
“Shiena … masihkah berlaku janji kita berdua dulu?”
“Satriaaaaa” kata Shiena sambil memeluk Satria
“Maukah kau menikah denganku Shiena?”
“Tentu Satria, dengan senang hati. Aku akan melakukan apa yang kamu lakukan dulu terhadapku. Terimakasih Satria karna kau sudah menerimaku kembali. Let me have the chance to be your eyes, Satria. I love you so much”
-END-
Kalian tahu apa yang bisa diambil dari cerpen ini? CINTA NGGAK BUTUH MATA UNTUK MELIHAT ! HANYA BUTUH HATI UNTUK MERASAKAN
Minggu, 31 Juli 2011
Bolehkah aku melihat senyummu? (part 2)
Semenjak malam itu mereka semakin dan semakin erat. Hampir 2 tahun sudah mereka bersama. Sampai suatu saat …
“Kriiing .. kriing” bunyi telepon rumah Shiena
“Haloo?” angkat Shiena
“Apa benar ini rumah dari nona Scholastica?”
“Iya benar”
“Kami dari pihak Rumah Sakit akan segera mengadakan operasi mata kepada anda. Ada seseorang yang mendonorkan matanya untuk anda. Apakah Anda bisa datang ke Rumah Sakit untuk mengadakan beberapa check up sebelum melakukan operasi sekarang? ”
“Hah? Benarkah ini? Iya, saya akan datang sekarang juga” kata Shiena sambil menutup teleponnya.
Kemudian ia menelpon Satria. Dan Satria sendiri juga akan mengantarkan Shiena ke Rumah Sakit itu. Dalam perjalanan …
“Sayang sebentar lagi aku akan melihat dunia. Ini lebih menegangkan dibanding menyanyi di depan ratusan juta orang” kata Shiena
“Iya sayang, Tuhan telah mendengar doamu selama ini”
“Aku nggak sabar lagi nih hehe” sahut Shiena
“Shiena .. bolehkah aku melihat senyummu?”
“Kenapa kamu jadi aneh begini sayang?”
“Aku ingin melihat senyummu untuk kali ini saja, yang terakhir kali”
“Maksut kamu apa?”
Sesampainya di Rumah Sakit, Shiena melakukan check up kesehatan dan akhirnya besok ia dapat melakukan operasi mata. Hari yang ditunggu-tunggu pun datang. Akan tetapi saat operasi berlangsung Satria tidak dapat menemaninya. Satria tiba-tiba menghilang. Setelah hampir 10 jam operasi itu berlangsung, mata Shiena langsung diperban dan ia disarankan untuk berada dirumah sakit beberapa hari terlebih dahulu.
3 hari berlalu, tiba saatnya bagi Shiena untuk membuka perbannya. Dokterpun datang untuk membantu membukanya. Saat dibuka ia tak melihat Satria ada di ruangan itu. Lalu ia berkata
“Dokter, dimana pacar saya? Seharusnya dia ada disini, dia orang pertama yang saya pengen saya lihat”
“Tidak ada siapa-siapa yang menunggumu Shiena” kata dokter itu
Shiena keluar dan memanggil-manggil nama Satria. Tapi tak ada satu orangpun yang menyahut. Satria tiba-tiba menghilang begitu saja. Shiena mencoba menelponnya, tapi selalu tidak ada jawaban. Ia mencari tempat Satria bekerja, tapi dia ternyata sudah dipecat.
Semua terasa berbeda. Padahal, ia ingin berbagi kebahagiaanya dengan Satria. Lalu setelah Shiena mencari-cari informasi dimana rumah Satria akhirnya ia mendapat alamatnya dan sesegera untuk menemui Satria dirumahnya. Tetapi, satpam yang berjaga dirumah Satria tidak mengijinkannya untuk masuk. Shiena tidak putus asa, ia terus mencoba dan mencoba. Sampai suatu hari saat Shiena mengintai rumah Satria, ia melihat seorang pemuda tampan namun buta keluar dari rumah besar itu, lalu ada anak kecil yang memanggilnya
“Kak Satriaaaaa !” teriak anak kecil itu
“Iya dedek, kakak disini”
Sontak Shiena shock ketika melihat bahwa pemuda itu adalah Satria, pemuda yang ia cintai ternyata juga buta seperti ia dulu. Lalu sesegera ia menghampiri pemuda itu dan berkata :
“Katakan padaku jika kamu bukan Satria, orang yang aku cintai“
“Shiena .. akhirnya kau datang”
“Ini salah ! kamu bukan Satria” kata Shiena
“Kau begitu sempurna .. di mataku kau begitu indah kau membuat diriku akan slalu memujamu
Di setiap langkahku, ku kan slalu memikirkan dirimu tak bisa ku bayangkan hidupku tanpa cintamu. Kau ingat lagu ini? Ini lagu kesukaan kita berdua Shiena”
“Nggak mungkin !”
“Shiena, kau datang untuk memenuhi janjimu kan?” kata Satria penuh harap
“Aku nggak akan menikah sama kamu Satria !”
“Kriiing .. kriing” bunyi telepon rumah Shiena
“Haloo?” angkat Shiena
“Apa benar ini rumah dari nona Scholastica?”
“Iya benar”
“Kami dari pihak Rumah Sakit akan segera mengadakan operasi mata kepada anda. Ada seseorang yang mendonorkan matanya untuk anda. Apakah Anda bisa datang ke Rumah Sakit untuk mengadakan beberapa check up sebelum melakukan operasi sekarang? ”
“Hah? Benarkah ini? Iya, saya akan datang sekarang juga” kata Shiena sambil menutup teleponnya.
Kemudian ia menelpon Satria. Dan Satria sendiri juga akan mengantarkan Shiena ke Rumah Sakit itu. Dalam perjalanan …
“Sayang sebentar lagi aku akan melihat dunia. Ini lebih menegangkan dibanding menyanyi di depan ratusan juta orang” kata Shiena
“Iya sayang, Tuhan telah mendengar doamu selama ini”
“Aku nggak sabar lagi nih hehe” sahut Shiena
“Shiena .. bolehkah aku melihat senyummu?”
“Kenapa kamu jadi aneh begini sayang?”
“Aku ingin melihat senyummu untuk kali ini saja, yang terakhir kali”
“Maksut kamu apa?”
Sesampainya di Rumah Sakit, Shiena melakukan check up kesehatan dan akhirnya besok ia dapat melakukan operasi mata. Hari yang ditunggu-tunggu pun datang. Akan tetapi saat operasi berlangsung Satria tidak dapat menemaninya. Satria tiba-tiba menghilang. Setelah hampir 10 jam operasi itu berlangsung, mata Shiena langsung diperban dan ia disarankan untuk berada dirumah sakit beberapa hari terlebih dahulu.
3 hari berlalu, tiba saatnya bagi Shiena untuk membuka perbannya. Dokterpun datang untuk membantu membukanya. Saat dibuka ia tak melihat Satria ada di ruangan itu. Lalu ia berkata
“Dokter, dimana pacar saya? Seharusnya dia ada disini, dia orang pertama yang saya pengen saya lihat”
“Tidak ada siapa-siapa yang menunggumu Shiena” kata dokter itu
Shiena keluar dan memanggil-manggil nama Satria. Tapi tak ada satu orangpun yang menyahut. Satria tiba-tiba menghilang begitu saja. Shiena mencoba menelponnya, tapi selalu tidak ada jawaban. Ia mencari tempat Satria bekerja, tapi dia ternyata sudah dipecat.
Semua terasa berbeda. Padahal, ia ingin berbagi kebahagiaanya dengan Satria. Lalu setelah Shiena mencari-cari informasi dimana rumah Satria akhirnya ia mendapat alamatnya dan sesegera untuk menemui Satria dirumahnya. Tetapi, satpam yang berjaga dirumah Satria tidak mengijinkannya untuk masuk. Shiena tidak putus asa, ia terus mencoba dan mencoba. Sampai suatu hari saat Shiena mengintai rumah Satria, ia melihat seorang pemuda tampan namun buta keluar dari rumah besar itu, lalu ada anak kecil yang memanggilnya
“Kak Satriaaaaa !” teriak anak kecil itu
“Iya dedek, kakak disini”
Sontak Shiena shock ketika melihat bahwa pemuda itu adalah Satria, pemuda yang ia cintai ternyata juga buta seperti ia dulu. Lalu sesegera ia menghampiri pemuda itu dan berkata :
“Katakan padaku jika kamu bukan Satria, orang yang aku cintai“
“Shiena .. akhirnya kau datang”
“Ini salah ! kamu bukan Satria” kata Shiena
“Kau begitu sempurna .. di mataku kau begitu indah kau membuat diriku akan slalu memujamu
Di setiap langkahku, ku kan slalu memikirkan dirimu tak bisa ku bayangkan hidupku tanpa cintamu. Kau ingat lagu ini? Ini lagu kesukaan kita berdua Shiena”
“Nggak mungkin !”
“Shiena, kau datang untuk memenuhi janjimu kan?” kata Satria penuh harap
“Aku nggak akan menikah sama kamu Satria !”
Bolehkah aku melihat senyummu? (part 1)
Disini tertulis , dahulu ada seorang gadis buta yang cantik paras wajahnya. Ia terlahir buta sejak kecil. Ia selalu merasa dunia terasa hampa karna hari-harinya selalu diselimuti oleh kegelapan. Menjadi bahan ejekan teman teman sebayanya? Ya .. itu sering terjadi. Tangisan sudah terbiasa membasahi wajah manisnya itu. Selalu dan selalu ia terkucilkan, hampir tidak ada satupun yang mau menjadi temannya. Ya, menurut gadis bernama “Scholastica Shiena” ini dunia memang teramar sangat kejam. Tapi apa yang ia lakukan? Kau tau? Dia tak pernah menyerah dengan keadaannya. Ia tak pernah lupa untuk selalu mengucap syukur tiap hari baru yang telah ia lalui. Dalam setiap tindakan, ia selalu menyertakan Tuhan dan berlindung didalam namaNya. Sampai suatu saat dalam doanya, dia berkata :
“Tuhan .. bolehkah aku mempunyai seorang untuk menemaniku hidupku ini? Bolehkah aku merasakan indahnya dunia ini, bisa merasakan cintaMu melalui seseorang yang benar-benar menerimaku dengan keadaanku yang seperti ini? walau tanpa melihat? Layakkah aku untuk mendapatkan itu?
Aku tau Tuhan, Engkau telah merencanakan hidupku dengan begitu indahnya. Aku tau waktu itu akan datang bila Engaku sudah berkehendak”
Suatu hari .. tibalah dimana Tuhan telah mengabulkan doa Shiena. Datanglah seorang pemuda ke kehidupan Shiena dengan cara yang tidak disengaja. Saat Shiena sedang bernyanyi di sebuah café yang merupakan penopang hidupnya selama ini, datanglah seorang pemuda dan tertariklah pemuda tampan itu kepada kecantikan Shiena. Satria ialah nama pemuda tampan, kaya dan dermawan itu. Dari awal pertemuan itu, Satria dan Shiena semakin akrab. Tiap kali Shiena menyanyi di café itu Satria selalu datang. Bahkan pernah suatu hari Satria dan Shiena menyanyi bersama di café itu.
“Shiena .. kamu kelihatan sangat familiar sekali” ungkap Satria
“Benarkah?” Shiena terkejut
“Kamu terlihat seperti pacar ketigaku”
“Oh yaa? Kamu punya mantan berapa emang? Sahut Shiena
“Dua , ehehe. Jadilah pacarku Shiena”
“Satriaaa ..”
Mulai hari itu mereka resmi berpacaran. Tak pernah sekalipun Satria mengganggap jika Shiena adalah gadis buta. Baginya, Shiena adalah segalanya. Bahkan dalam sebuah candle light dinner yang sangat romantis , Satria berkata demikian ..
“Sayang, sejak pertama kali aku melihatmu .. aku merasa kamulah yang terbaik untukku”
“Tapi Satria, bagaimana dengan kondisiku?” sahut Shiena
“Pernahkah aku mengeluh akan keadaanmu ini? Sekalipun tak akan pernah karna aku menerimamu apa adanya sayang”
“Satriaaaa”
tampak sebuah senyum manis menghiasi wajah Shiena malam itu. Tak pernah Shiena menduga bahwa rencana Tuhan begini indahnya. Bersama Satria, hidup Shiena menjadi lebih berwarna. Banyak orang yang terkagum-kagum melihat mereka. Tapi tak sedikit orang yang mencibir mereka.
“Bagaimana bisa pria tampan dan kaya raya itu memilih gadis buta seperti itu?” kata seseorang yang melihat mereka jalan berdua
“waah iya juga yaa! Pakai pelet apa gadis buta itu?” sahut temannya lagi
“Jangan dengarkan kata mereka sayang, mereka hanya iri denganmu” kata Satria
“Satria aku nggak tuli, aku bisa mendengar apa yang mereka katakan !”
“Shiena .. kamu punya hati yang lebih sempurna dibanding mereka, percaya” sahut Satria
“Entah bagaimana jika tidak ada kamu disini Satria. Terima kasih”
Hampir setiap hari mereka bertemu. Suatu malam, Satria datang ke rumah Shiena tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Dengan membawa se-bouquet mawar merah, ia menyanyikan sebuah lagu di depan rumah Shiena.
Kau begitu sempurna .. di mataku kau begitu indah kau membuat diriku akan slalu memujamu
Di setiap langkahku, ku kan slalu memikirkan dirimu tak bisa ku bayangkan hidupku tanpa cintamu (sahut Shiena yang langsung keluar dan membuka pintu , menyanyi bersama petikan gitar Satria. Merekapun bernyanyi bersama lagu kesukaan mereka berdua ini)
Janganlah kau tinggalkan diriku tak kan mampu menghadapi semua, hanya bersamamu ku akan bisa , kau adalah darahku .. kau adalah jantungku .. kau adalah hidupku lengkapi diriku Oh sayangku kau begitu …. SEMPURNA
“Satria untuk apa kamu datang malam-malam seperti ini? Kok nggak kasih tau aku dulu sih?”
“Surprize sayang !”
“Apaan sih kamu? Kayak anak kecil aja deh” ungkap Shiena
“Hehe .. sayang aku punya sebuah permintaan” kata Satria sambil menggenggam tangan Shiena
“Apaan? Jangan yang aneh-aneh yaa”
“Enggak kok .. Sayang, berjanjilah padaku jika saatnya nanti kamu dapat melihat dunia , kamu akan menikah denganku” kata Satria lirih
“Satriaa? Kamu ngmong apaan sih?”
“Kamu mau janji sama aku kan?”
“Iya sayang, aku janji”
“Tuhan .. bolehkah aku mempunyai seorang untuk menemaniku hidupku ini? Bolehkah aku merasakan indahnya dunia ini, bisa merasakan cintaMu melalui seseorang yang benar-benar menerimaku dengan keadaanku yang seperti ini? walau tanpa melihat? Layakkah aku untuk mendapatkan itu?
Aku tau Tuhan, Engkau telah merencanakan hidupku dengan begitu indahnya. Aku tau waktu itu akan datang bila Engaku sudah berkehendak”
Suatu hari .. tibalah dimana Tuhan telah mengabulkan doa Shiena. Datanglah seorang pemuda ke kehidupan Shiena dengan cara yang tidak disengaja. Saat Shiena sedang bernyanyi di sebuah café yang merupakan penopang hidupnya selama ini, datanglah seorang pemuda dan tertariklah pemuda tampan itu kepada kecantikan Shiena. Satria ialah nama pemuda tampan, kaya dan dermawan itu. Dari awal pertemuan itu, Satria dan Shiena semakin akrab. Tiap kali Shiena menyanyi di café itu Satria selalu datang. Bahkan pernah suatu hari Satria dan Shiena menyanyi bersama di café itu.
“Shiena .. kamu kelihatan sangat familiar sekali” ungkap Satria
“Benarkah?” Shiena terkejut
“Kamu terlihat seperti pacar ketigaku”
“Oh yaa? Kamu punya mantan berapa emang? Sahut Shiena
“Dua , ehehe. Jadilah pacarku Shiena”
“Satriaaa ..”
Mulai hari itu mereka resmi berpacaran. Tak pernah sekalipun Satria mengganggap jika Shiena adalah gadis buta. Baginya, Shiena adalah segalanya. Bahkan dalam sebuah candle light dinner yang sangat romantis , Satria berkata demikian ..
“Sayang, sejak pertama kali aku melihatmu .. aku merasa kamulah yang terbaik untukku”
“Tapi Satria, bagaimana dengan kondisiku?” sahut Shiena
“Pernahkah aku mengeluh akan keadaanmu ini? Sekalipun tak akan pernah karna aku menerimamu apa adanya sayang”
“Satriaaaa”
tampak sebuah senyum manis menghiasi wajah Shiena malam itu. Tak pernah Shiena menduga bahwa rencana Tuhan begini indahnya. Bersama Satria, hidup Shiena menjadi lebih berwarna. Banyak orang yang terkagum-kagum melihat mereka. Tapi tak sedikit orang yang mencibir mereka.
“Bagaimana bisa pria tampan dan kaya raya itu memilih gadis buta seperti itu?” kata seseorang yang melihat mereka jalan berdua
“waah iya juga yaa! Pakai pelet apa gadis buta itu?” sahut temannya lagi
“Jangan dengarkan kata mereka sayang, mereka hanya iri denganmu” kata Satria
“Satria aku nggak tuli, aku bisa mendengar apa yang mereka katakan !”
“Shiena .. kamu punya hati yang lebih sempurna dibanding mereka, percaya” sahut Satria
“Entah bagaimana jika tidak ada kamu disini Satria. Terima kasih”
Hampir setiap hari mereka bertemu. Suatu malam, Satria datang ke rumah Shiena tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Dengan membawa se-bouquet mawar merah, ia menyanyikan sebuah lagu di depan rumah Shiena.
Kau begitu sempurna .. di mataku kau begitu indah kau membuat diriku akan slalu memujamu
Di setiap langkahku, ku kan slalu memikirkan dirimu tak bisa ku bayangkan hidupku tanpa cintamu (sahut Shiena yang langsung keluar dan membuka pintu , menyanyi bersama petikan gitar Satria. Merekapun bernyanyi bersama lagu kesukaan mereka berdua ini)
Janganlah kau tinggalkan diriku tak kan mampu menghadapi semua, hanya bersamamu ku akan bisa , kau adalah darahku .. kau adalah jantungku .. kau adalah hidupku lengkapi diriku Oh sayangku kau begitu …. SEMPURNA
“Satria untuk apa kamu datang malam-malam seperti ini? Kok nggak kasih tau aku dulu sih?”
“Surprize sayang !”
“Apaan sih kamu? Kayak anak kecil aja deh” ungkap Shiena
“Hehe .. sayang aku punya sebuah permintaan” kata Satria sambil menggenggam tangan Shiena
“Apaan? Jangan yang aneh-aneh yaa”
“Enggak kok .. Sayang, berjanjilah padaku jika saatnya nanti kamu dapat melihat dunia , kamu akan menikah denganku” kata Satria lirih
“Satriaa? Kamu ngmong apaan sih?”
“Kamu mau janji sama aku kan?”
“Iya sayang, aku janji”
Rabu, 27 Juli 2011
Mawar Putih Untukmu . . (Part II)
Seni9n, 10 April 2011, Gladys langsung menuju kampus. Sesampainya dikelas, tiba-tiba Ricky datang dan menghampiri Gladys.
"Eh Dys, aku mau kasih info nih, Easter hari ini nggak berangkat tuh"
"Hah kenapa emang?"
"Aku nggak tau pastinya .. tapi tadi dia kesini pagi-pagi banget ok. Dan kayaknya dia sakit deh, mukaknya pucet banget"
"Hah? okedeh .. thankyou infonya yaa"
Seusai jam kampus selesai, Gladys mengirim SMS untuk Easter dan menanyakan alasannya mengapa ia tidak masuk hari itu. Sambil berjalan menuju pintu rumahnya, dilihatnya sesosok perempuan yang duduk di ruang tamu rumahnya. Di dekatinya perempuan itu dan ternyata ...
"Kamu to Eas, kirain siapa" kata Gladys
"Haha iya ni Dys"
"Kok kesini nggak bilang-biolang dulu sih?"
"Surprize Dys"
Mereka berdua kemudian bercerita panjang lebar. Semakin larut pembicaraan mereka bertambah hangat. lalu ...
"Dys aku punya tantangan buat kamu"
"Apaan Eas?"
"Mmm.. gini, jadi aku kasih tantangan ke kamu nih buat nggak komunikasi sama aku satu hari aja , kamu bisa nggak?"
"Hah? haha gampang Eas !"
"Kalo kamu bisa ngalahin tantanganku berarti kita emang sahabat selamanya"
"Oke aku terima" jawab Gladys
Seharian penuh tidak ada komunikasi diantara Easter dan Gladys. Hari selanjutnya Gladys menuju rumah Easter yang ingin membanggakan keberhasilannya dalam menghadapi tantangan Ester. Sesampainya di depan rumah Easter, Ia melihat mama Easter sedang menangis dipelukan suaminya dan banyak orang berasa disana. Lalu
"Om , tante ada apa ini?"
"Dys ini ada surat dari Easter untukmu" sahut mama Easter sambil menangis sesenggukan
Dear my sweety Gladys,
Selamat Dys ! kamu berhasil mengalahkan tantangan dariku. Kita memang ditakdirkan untuk bersama selamanya. Lakukan ini setiap hari. Berjanjilah jangan pernah menangis karna aku sudah tak bisa lagi mengusap airmatamu itu. Bye Gladys
Your best frieend,
Easter
"Tante ini apaaaa?" ini nggak mungkin , ini salah mesti !"
"Gladys ..." jawab mama Easter sambil mengelus rambut Gladys
"Kenapa bisa kayak gini tante?"
"Jadi selama ini Easter sakit leukimia stadium akhir, dokter memvonisnya jiika ia tak bisa bertahan hidup lama lagi. Selama ini dia sering menghindarimu karena ia check up ke Rumah sakit"
"Tapi tante ini salaaah !"
"Iklaskan dia Gladys, ini emmang sudah jalannya .."
Tiba-tiba datanglah Rafka yang menepuk bahu Gladys dan buyarlah semua lamunan Gladys sore iyu ...
"Ayo kita pulang, lihat dirimu basah kuyup gitu" kata Rafka
"Aku masih pengen lebih lama lagi sama Easter ka"
"Sudahlah"
Saat akan beranjak dari pemakaman Biverlly Hills, ditaruhnya mawar putih kesukaan Easter diatas makamnyaa dan beranjaklah mereka berdua dari tempat itu.
END
"Eh Dys, aku mau kasih info nih, Easter hari ini nggak berangkat tuh"
"Hah kenapa emang?"
"Aku nggak tau pastinya .. tapi tadi dia kesini pagi-pagi banget ok. Dan kayaknya dia sakit deh, mukaknya pucet banget"
"Hah? okedeh .. thankyou infonya yaa"
Seusai jam kampus selesai, Gladys mengirim SMS untuk Easter dan menanyakan alasannya mengapa ia tidak masuk hari itu. Sambil berjalan menuju pintu rumahnya, dilihatnya sesosok perempuan yang duduk di ruang tamu rumahnya. Di dekatinya perempuan itu dan ternyata ...
"Kamu to Eas, kirain siapa" kata Gladys
"Haha iya ni Dys"
"Kok kesini nggak bilang-biolang dulu sih?"
"Surprize Dys"
Mereka berdua kemudian bercerita panjang lebar. Semakin larut pembicaraan mereka bertambah hangat. lalu ...
"Dys aku punya tantangan buat kamu"
"Apaan Eas?"
"Mmm.. gini, jadi aku kasih tantangan ke kamu nih buat nggak komunikasi sama aku satu hari aja , kamu bisa nggak?"
"Hah? haha gampang Eas !"
"Kalo kamu bisa ngalahin tantanganku berarti kita emang sahabat selamanya"
"Oke aku terima" jawab Gladys
Seharian penuh tidak ada komunikasi diantara Easter dan Gladys. Hari selanjutnya Gladys menuju rumah Easter yang ingin membanggakan keberhasilannya dalam menghadapi tantangan Ester. Sesampainya di depan rumah Easter, Ia melihat mama Easter sedang menangis dipelukan suaminya dan banyak orang berasa disana. Lalu
"Om , tante ada apa ini?"
"Dys ini ada surat dari Easter untukmu" sahut mama Easter sambil menangis sesenggukan
Dear my sweety Gladys,
Selamat Dys ! kamu berhasil mengalahkan tantangan dariku. Kita memang ditakdirkan untuk bersama selamanya. Lakukan ini setiap hari. Berjanjilah jangan pernah menangis karna aku sudah tak bisa lagi mengusap airmatamu itu. Bye Gladys
Your best frieend,
Easter
"Tante ini apaaaa?" ini nggak mungkin , ini salah mesti !"
"Gladys ..." jawab mama Easter sambil mengelus rambut Gladys
"Kenapa bisa kayak gini tante?"
"Jadi selama ini Easter sakit leukimia stadium akhir, dokter memvonisnya jiika ia tak bisa bertahan hidup lama lagi. Selama ini dia sering menghindarimu karena ia check up ke Rumah sakit"
"Tapi tante ini salaaah !"
"Iklaskan dia Gladys, ini emmang sudah jalannya .."
Tiba-tiba datanglah Rafka yang menepuk bahu Gladys dan buyarlah semua lamunan Gladys sore iyu ...
"Ayo kita pulang, lihat dirimu basah kuyup gitu" kata Rafka
"Aku masih pengen lebih lama lagi sama Easter ka"
"Sudahlah"
Saat akan beranjak dari pemakaman Biverlly Hills, ditaruhnya mawar putih kesukaan Easter diatas makamnyaa dan beranjaklah mereka berdua dari tempat itu.
END
Mawar Putih Untukmu .. (Part I)
Sore itu hujan membasahi Biverlly Hills, sebuah pemakaman elit di kota itu. Nampak seorang gadis cantik nan manis berdiri di depan sebuah makam. Di makam tersebut tertulis nama di nisannya "Claudia Easter". Lahir 17 September 1991, wafat 11 april 2011. Air mata yang jatuh dipipi Gladys, nama gadis cantik itu bercampur dengan air hujan yang turun dengan derasnya ...
Easter dan Gladys adalah sepasang sahabat. 16 tahun merupakan waktu yang teramat sangatcukup bagi mereka untuk mengenal pribadi masing-masing. dari mulai kebaikan sampai keburukan dari mereka. Ingatan Gladys kembali menguat tentang waktu yang telah ia lalui bersam Easter , sahabatnya ...
"Eas, bangun !" teriak Gladys yang pagi-pagi sudah berada didalam kamar Easter
"bentar ah Dys, masih ngantuk nih !" jawab Easter
"Buruan ah!" kata Gladys sambil menarik selimut Easter
"iya ya .. aku bangun deh"
40 menit kemudian , Easter sudah siap dan langsung menghampiri Gladys yang sudah berada di ruang tamu.
"Cabut yuk Dys !"
"Yukk !" jawab Gladys
"Mbok yem, tutup pintunya yaaa .. Easter berangkat dulu" kata Easter kepada pembantu yang bekerja di rumahnya ..
Ya.. Easter dan Gladys mengambil jurusan yang sama yaitu di fakultas sastra inggris. Maka tak heran jika disitu ada Easter, pasti disitu pula ada Gladys.. begitu juga sebaliknyaa. Seusai jam kampus selesai, mereka berdua menuju cafe yang letaknya tak jauh dari kampus mereka. Sambil ditemani secangkir coklat panas, merekapun memulai cerita.
Hari-hari mereka lalui bersama, banyak kejadian yang menyenangkan maupun menyedihkan mereka lalui bersama pula. suatu pagi ....
"tut .. tut" nada sambung dari telepon Easter
"Halo?" jawab Easter
"Eaas, berangkat bareng yuk, aku ke rumahmu sekarang yaaa" kata Gladys
"Sori Dys, kamu berangkat sendiri aja ya" sahut Easter
"Hahh? yaudah deh , see you"
"Yaaa .." jawab Easter mengakhiri pembicaraan
Saat Gladys hendak masuk ke kelas, dilihatnya Easter sudah berada disana dan membaca sebuah buku, lalu dihampirinyaa ..
"Hai Eas !" triak Gladys
"Kamu bisa lebih pelan dikit nggak ngomongnya? brisik !"
"Eh? kamu kenapa sih Eas?"
"Nggak papa kok !"
Pembicaraan mereka terhenti saat Dosen mata kuliah bahasa itu memasuki ruangan kelas. Dilihatnya wajah Easter yang begitu serius mendengarkan tutorial dari dosen. Gladys merasa itu bukan Easter yang biasanya, Easter yang ia kenal jarang seserius ini.
Seusai jam kampus, Easter diajak Gladys untuk ke cafe tempat biasanya mereka menghabiskan waktu bersama.
"Yuk ke cafe dulu Eas .. kita makan dulu, aku juga mau cerita soal Rafka nih" kata Gladys. Ya, Rafka adalah gebetan baru Gladys.
"Ah, capek Dys !"
"Tapi eas .... "
"Aku duluan ya Dys" jawab Easter sambil menghentikan sebuah taksi
"Eas , Easteeerr !" teriak Gladys yang memanggil Easter yang sudah menaiki taksi
Pukul 20.0, Gladys sudah berada dikamarnya sembari menatap layar laptop miliknya. Lalu dilihatnya juga layar HPnya. Dia mencari kontak telepon dan sesegera ia menelpon Easter.
"Tut.. tut"
"Halo?" jawab Easter
"Eas, besok kita hang out yuk! bosen nih dirumah terus lagian suntuk juga bakalan ni satnite" sahut Gladys
"Aku sibuk Dys"
"Sibuk apaan sih Eas? Tugas? yaudah aku bantu deh"
"Nggak ah Dys, kamu hangout aja sama yang lain .. sori yaa"
"Tapi Eas?"
"Udah ya .. aku mo istirahat dulu , capek .. bye" kata Easter sambil menutup teleponnya
Easter dan Gladys adalah sepasang sahabat. 16 tahun merupakan waktu yang teramat sangatcukup bagi mereka untuk mengenal pribadi masing-masing. dari mulai kebaikan sampai keburukan dari mereka. Ingatan Gladys kembali menguat tentang waktu yang telah ia lalui bersam Easter , sahabatnya ...
"Eas, bangun !" teriak Gladys yang pagi-pagi sudah berada didalam kamar Easter
"bentar ah Dys, masih ngantuk nih !" jawab Easter
"Buruan ah!" kata Gladys sambil menarik selimut Easter
"iya ya .. aku bangun deh"
40 menit kemudian , Easter sudah siap dan langsung menghampiri Gladys yang sudah berada di ruang tamu.
"Cabut yuk Dys !"
"Yukk !" jawab Gladys
"Mbok yem, tutup pintunya yaaa .. Easter berangkat dulu" kata Easter kepada pembantu yang bekerja di rumahnya ..
Ya.. Easter dan Gladys mengambil jurusan yang sama yaitu di fakultas sastra inggris. Maka tak heran jika disitu ada Easter, pasti disitu pula ada Gladys.. begitu juga sebaliknyaa. Seusai jam kampus selesai, mereka berdua menuju cafe yang letaknya tak jauh dari kampus mereka. Sambil ditemani secangkir coklat panas, merekapun memulai cerita.
Hari-hari mereka lalui bersama, banyak kejadian yang menyenangkan maupun menyedihkan mereka lalui bersama pula. suatu pagi ....
"tut .. tut" nada sambung dari telepon Easter
"Halo?" jawab Easter
"Eaas, berangkat bareng yuk, aku ke rumahmu sekarang yaaa" kata Gladys
"Sori Dys, kamu berangkat sendiri aja ya" sahut Easter
"Hahh? yaudah deh , see you"
"Yaaa .." jawab Easter mengakhiri pembicaraan
Saat Gladys hendak masuk ke kelas, dilihatnya Easter sudah berada disana dan membaca sebuah buku, lalu dihampirinyaa ..
"Hai Eas !" triak Gladys
"Kamu bisa lebih pelan dikit nggak ngomongnya? brisik !"
"Eh? kamu kenapa sih Eas?"
"Nggak papa kok !"
Pembicaraan mereka terhenti saat Dosen mata kuliah bahasa itu memasuki ruangan kelas. Dilihatnya wajah Easter yang begitu serius mendengarkan tutorial dari dosen. Gladys merasa itu bukan Easter yang biasanya, Easter yang ia kenal jarang seserius ini.
Seusai jam kampus, Easter diajak Gladys untuk ke cafe tempat biasanya mereka menghabiskan waktu bersama.
"Yuk ke cafe dulu Eas .. kita makan dulu, aku juga mau cerita soal Rafka nih" kata Gladys. Ya, Rafka adalah gebetan baru Gladys.
"Ah, capek Dys !"
"Tapi eas .... "
"Aku duluan ya Dys" jawab Easter sambil menghentikan sebuah taksi
"Eas , Easteeerr !" teriak Gladys yang memanggil Easter yang sudah menaiki taksi
Pukul 20.0, Gladys sudah berada dikamarnya sembari menatap layar laptop miliknya. Lalu dilihatnya juga layar HPnya. Dia mencari kontak telepon dan sesegera ia menelpon Easter.
"Tut.. tut"
"Halo?" jawab Easter
"Eas, besok kita hang out yuk! bosen nih dirumah terus lagian suntuk juga bakalan ni satnite" sahut Gladys
"Aku sibuk Dys"
"Sibuk apaan sih Eas? Tugas? yaudah aku bantu deh"
"Nggak ah Dys, kamu hangout aja sama yang lain .. sori yaa"
"Tapi Eas?"
"Udah ya .. aku mo istirahat dulu , capek .. bye" kata Easter sambil menutup teleponnya


