Semenjak malam itu mereka semakin dan semakin erat. Hampir 2 tahun sudah mereka bersama. Sampai suatu saat …
“Kriiing .. kriing” bunyi telepon rumah Shiena
“Haloo?” angkat Shiena
“Apa benar ini rumah dari nona Scholastica?”
“Iya benar”
“Kami dari pihak Rumah Sakit akan segera mengadakan operasi mata kepada anda. Ada seseorang yang mendonorkan matanya untuk anda. Apakah Anda bisa datang ke Rumah Sakit untuk mengadakan beberapa check up sebelum melakukan operasi sekarang? ”
“Hah? Benarkah ini? Iya, saya akan datang sekarang juga” kata Shiena sambil menutup teleponnya.
Kemudian ia menelpon Satria. Dan Satria sendiri juga akan mengantarkan Shiena ke Rumah Sakit itu. Dalam perjalanan …
“Sayang sebentar lagi aku akan melihat dunia. Ini lebih menegangkan dibanding menyanyi di depan ratusan juta orang” kata Shiena
“Iya sayang, Tuhan telah mendengar doamu selama ini”
“Aku nggak sabar lagi nih hehe” sahut Shiena
“Shiena .. bolehkah aku melihat senyummu?”
“Kenapa kamu jadi aneh begini sayang?”
“Aku ingin melihat senyummu untuk kali ini saja, yang terakhir kali”
“Maksut kamu apa?”
Sesampainya di Rumah Sakit, Shiena melakukan check up kesehatan dan akhirnya besok ia dapat melakukan operasi mata. Hari yang ditunggu-tunggu pun datang. Akan tetapi saat operasi berlangsung Satria tidak dapat menemaninya. Satria tiba-tiba menghilang. Setelah hampir 10 jam operasi itu berlangsung, mata Shiena langsung diperban dan ia disarankan untuk berada dirumah sakit beberapa hari terlebih dahulu.
3 hari berlalu, tiba saatnya bagi Shiena untuk membuka perbannya. Dokterpun datang untuk membantu membukanya. Saat dibuka ia tak melihat Satria ada di ruangan itu. Lalu ia berkata
“Dokter, dimana pacar saya? Seharusnya dia ada disini, dia orang pertama yang saya pengen saya lihat”
“Tidak ada siapa-siapa yang menunggumu Shiena” kata dokter itu
Shiena keluar dan memanggil-manggil nama Satria. Tapi tak ada satu orangpun yang menyahut. Satria tiba-tiba menghilang begitu saja. Shiena mencoba menelponnya, tapi selalu tidak ada jawaban. Ia mencari tempat Satria bekerja, tapi dia ternyata sudah dipecat.
Semua terasa berbeda. Padahal, ia ingin berbagi kebahagiaanya dengan Satria. Lalu setelah Shiena mencari-cari informasi dimana rumah Satria akhirnya ia mendapat alamatnya dan sesegera untuk menemui Satria dirumahnya. Tetapi, satpam yang berjaga dirumah Satria tidak mengijinkannya untuk masuk. Shiena tidak putus asa, ia terus mencoba dan mencoba. Sampai suatu hari saat Shiena mengintai rumah Satria, ia melihat seorang pemuda tampan namun buta keluar dari rumah besar itu, lalu ada anak kecil yang memanggilnya
“Kak Satriaaaaa !” teriak anak kecil itu
“Iya dedek, kakak disini”
Sontak Shiena shock ketika melihat bahwa pemuda itu adalah Satria, pemuda yang ia cintai ternyata juga buta seperti ia dulu. Lalu sesegera ia menghampiri pemuda itu dan berkata :
“Katakan padaku jika kamu bukan Satria, orang yang aku cintai“
“Shiena .. akhirnya kau datang”
“Ini salah ! kamu bukan Satria” kata Shiena
“Kau begitu sempurna .. di mataku kau begitu indah kau membuat diriku akan slalu memujamu
Di setiap langkahku, ku kan slalu memikirkan dirimu tak bisa ku bayangkan hidupku tanpa cintamu. Kau ingat lagu ini? Ini lagu kesukaan kita berdua Shiena”
“Nggak mungkin !”
“Shiena, kau datang untuk memenuhi janjimu kan?” kata Satria penuh harap
“Aku nggak akan menikah sama kamu Satria !”



0 komentar:
Posting Komentar