Guest Book
Guest Book

Sabtu, 06 Agustus 2011

Kamulah Surga Terakhirku (Part 3)

Begini isi suratnya ….


Dear my beloved Bryan,
Sayang, terima kasih buat semua yang udah kamu kasih ke aku. Mulai dari kasih sayang, bingkisan, bunga mawar kesukaanku, waktu kamu, pokoknya semuanya. Aku beruntung bisa mengenalmu. Aku beruntung Tuhan pernah mengizinkanku untuk masuk ke kehidupanmu. Aku mungkin orang paling beruntung sedunia karna aku bisa bersamamu sampai saat ini.
Tapi mungkin aku orang terbodoh di dunia karna sudah melepaskanmu. Aku mungkin orang terjahat sedunia, aku tidak berani mengungkapkan kepergianku ini.
Maaf pernah membuatmu khawatir, maaf pernah membuatmu marah, maaf sering membuatmu kecewa. Maaf aku tidak bisa bersamamu untuk selamanya ….



Inka


“Apa ini? Ini nggak mungkin! Inka pasti bercanda deh, dia mah kelewatan sekarang” ungkap Bryan dalam hati. Sesegera ia menuju rumah Inka untuk memastikan isi surat itu. Sesampainya di rumah Inka, Ia langsung mengetuk pintu. Tetapi yang keluar malah Mbok Surti, pembantu di rumah Inka.

“Oh mas Bryan, ada apa ya mas? Kok pagi-pagi udah kesini sih?” kata Mbok Surti
“Inka mana mbok? Bryan mo ketemu dia.”
“Hloh? Mbak Inka enggak pamitan sama Mas Bryan?” sahut mbok Surti
“Pamitan? Emang Inka mau kemana mbok?”
“Mbak Inka, nyonya sama tuan kan berangkat ke Singapura”
“HAAAHH? Mbok Surti serius?”
“Iyalah mas, buat apaan juga simbok bo’ong?”
“Inka berangkat kapan mbok?”
“Tadi pagi-pagi banget mas, kalau mas mau ke bandara kayaknya udah telat deh mas”
“Yaudah, makasih ya mbok buat infonya”
“Sama-sama mas”

Sekujur tubuh Bryan terasa lemas sekali, ia tidak menyangka bahwa malam tadi adalah pertemuannya terakhir dengan Inka. Ia mencoba menelpon Inka, tapi nomernya pun sudah tidak aktif.
“KENAPA KAU LAKUKAN INI PADAKU !!! JAWAB INKAAA !!” teriak Bryan di pinggir danau tempat favorit mereka berdua

Hari-hari Bryan tampak tak seindah dulu tanpa Inka dia merasa tak bersemangat untuk menyambut hari esok. Nilai-nilai Bryan disekolahpun merosot.
“Lo kenapa jadi gini sih? Inka kagak kenapa-kenapa kan?” kata Randy
“Dia nggak papa kok” jawab Bryan
“Ah Lo gimana sih, Ran ! bukan Inka yang kenapa-kenapa, tapi Bryan tu” sahut Putri yang langsung ikut dalam pembicaraan saat istirahat itu
“Gue denger Inka pindah ke Singapura yaa? Lo yang sabar ya” kata Putri
“Iyaa … thanks put” jawab Bryan
“WHAAATT? Ke Singapura? Muke gile kali ya tu anak, ngapain disana coba?” sahut Randy
“Gue juga nggak tau Ran, dia aja nggak pamit sama gue” ungkap Bryan
“Oh MY GOSH !! dia nggak waras kali yaaa!” jawab Randy
“Husssh .. jaga mulut Lo !” kata Putri
“Sorry yaan” sesal Randy
“Nggak papa kok” jawab Bryan

0 komentar:

Posting Komentar