Pembicaraan mereka semakin malam semakin bertambah hangat. Dibawah langit yang bertaburkan bintang mereka duduk berdua layaknya sepasang kekasih yang akan menikah saja. Tiba-tiba
“Hey, lihat itu. Ada bintang jatuh”
“Make a wish” sahut Inka
Sesaat mereka berdua memejamkan mata dan meminta sebuah permohonan dalam hati
“Apa permintaanmu malam ini?” kata Inka
“Aku minta sama Tuhan agar kita bisa seperti dulu lagi” sahut Bryan sambil tersenyum simpul
“Inkaaa? Kamu maukan kembali mengisi hari-hariku lagi seperti dulu?” lanjut Bryan sembari memegang bahu Inka untuk menatap matanya. Tapi apa yang terjadi? Air mata membasahi wajah Inka. Ini serasa Bryan kembali memutar kejadian 1 tahun lalu yang ia lalui bersama Inka dihari terakhir pertemuan nya dengan Inka.
“Jangan pergi lagi sayang” kata Bryan sedikit memohon penuh harap
“Sori Bryan, ini udah malem. Kita pulang yuk” jawab Inka sambil mencoba melepaskan diri dari pelukan Bryan
“Oh maaf, aku kelewatan yaa?”
“Eh enggak papa kok” kata Inka
Selama perjalanan pulang, tidak ada percakapan di antara mereka. Yang ada hanya suara berisik kendaraan lain yang ikut melintas malam itu. Tanpa sepengetahuan Bryan, Inka memasukan sepucuk kertas didalam kantong jaket Bryan. Sesampainya di rumah Inka …
“Udah sampek nih” kata Bryan
“Iyaa .. aku makasih ya udah mau nganterin aku”
“Sama-sama. Udah sana buruan masuk, entar dicariin mamah lagi hehe”
“yaudah, kamu ati-ati dijalan ya”
“Iyaaa .. bye”
“Bye” sahut Inka sambil melambaikan tangannya ke arah Bryan



0 komentar:
Posting Komentar