Guest Book
Guest Book

Rabu, 30 November 2011

5 Gadget Terbaru dan Terbaik di 2011

Sepertinya 2011 ini menjadi tahunnya smartphone/tablet yang berisi Android. Bagaimana tidak, hampir seluruh vendor menanamkan si “robot hijau” Ini pada gadget keluaran terbarunya. Oke, berikut saya akan mencoba mereview 5 gadget terbaru dan (mungkin) terbaik di tahun 2011 ini.

1. BlacBerry PlayBook




PlayBook ini menandai keikutsertaan Reaserch In Motion (RIM) dalam dunia tablet dan diharapkan PlayBook ini akan sesekses Smartphone BlackBerry. Dari segio desain, PlayBook terlihat sangat stylish dan simpel dengan isi yang menjanjikan karena didukung oleh prosessor dual core serta OS terbaru dan dukungan pada aplikasi.


2. Nintendo 3DS



Tidak mau ketinggalan, Nintendo kini mengusung tekhnologi 3 Dimensi pada konsol gamenya ini. Nintendo 3DS ini dapat menampilkan gambar 3 Dimensi tanpa bantuan kacamata.

3. LG Star



Inilah ponsel Android terbaru yang menjadi buah bibir. Dengan prosesor dual core yang dibenamkan, LG Star disebut-sebut akan menjadi salah satu ponsel Android dengan performa terbaik tahun ini.

4. iPad 2
Salah satu gadget yang paling ditunggu-tunggu bagi para pecinta Apple. Kedatangan iPad 2 ini meang belum diumumkan secara resmi oleh Apple, namun berbagai macam info sudah tersebar tentang kedatangannya. Beberapa spesifikasi terbaru kemungkinan adalah keberadaan kamera sepan dan desain yang lebih slim lagi.

5. Netbook Chrome OS
Google berencana akan melempar laptop berbasis Chrome OS. Laptop yang berbasis cloud ini diharapkan akan menghadirkan perubahan di dunia per-komputeran.



Itulah beberapa Gadget yang akan mewarnai tahun 2011. Jika berminat, Siapkan tabungan anda untuk memebeli salah satu gadget tersebut.

Selasa, 29 November 2011

I'm Watch "Jam Tangan Android"

im Watch Android
Perusahaan Blue Sky Srl dari Italia telah membuat kenyataan inovatif baru dengan menghadirkan sebuah jam tangan atau “smartwatch” yang berjalan di atas sistem operasi Android.
Android ? ya , bahkan gadget canggih ini juga bisa digunakan oleh perangkat selain android , I'OS dan Blackberry misalnya.
"BB gue bisa dong ? Berapaan nih harganya ?" Sampai saat ini , diperkirakan harganya sekitar USD 350 atau sekitar Rp 3 jutaan.
Gadget ini dapat disinkronisasikan dengan perangkat lain dengan fitur bluetooth dan konektifitas Wifi. Gadget unik nan canggih ini juga disetakan dengan warna-warna yang mencolok , seperti kuning , biru dan hijau. Mungkin gadget ini juga diprioritaskan untuk pengguna remaja kali ya ? hehe :D
Aplikasi yang ada didalamnya sangat bervariatif , mulai dari terima telfon , music , facebook , twitter , email , dan aplikasi lainnya yang bisa mendukung aktivitas digital kita.

Spesifikasi :
Processor : Freescale IMX233 CPU
Memory Ram : 64 Mb
Memory Flash : 4 GB
Compatible with : Android , Blackberry , Windows Smartphone , Iphone
Layar : 1.54 inchi TFT Touchscreen
Beterai : lithium polymer 600mAh , Kuat 30 jam lebih dalam 1 kali full charge

Check this video :D

Sabtu, 06 Agustus 2011

malaikat pelindungku

St Odilia, yang dikenal juga sebagai St Ottilia, dilahirkan di Obernheim, suatu desa di pegunungan Vosge, Perancis pada tahun 660, dari pasangan bangsawan Aldaric dan Bereswinda. Aldaric seorang tuan tanah yang kaya raya. Karena puterinya lahir buta, Aldaric berniat membunuhnya, sebab ia berpendapat bahwa kebutaan itu amat memalukan serta merendahkan martabat keluarga. Tak ada jalan lain bagi Bereswinda selain dari melarikan bayinya yang malang ke suatu tempat yang aman. Seorang ibu petani yang dahulu bekerja sebagai pembantu di rumahnya bersedia menerima anak itu. Ketika peristiwa pelarian ini diketahui, Bereswinda menyuruh ibu pengasuh melarikan bayinya ke Baumeles-Dames, dekat Besancon. Di sana ada sebuah biara para suster. Untunglah suster-suster di biara bersedia menerima dan merawat Odilia.

Hingga usianya duabelas tahun, gadis kecil ini belum juga dibaptis. Pada suatu hari Tuhan menggerakkan Santo Erhart, Uskup Regensburg, untuk pergi ke Biara Baumeles-Dames, tempat gadis kecil itu berada. Bapa Uskup membaptisnya dengan nama Odilia. Ketika disentuh oleh minyak krisma pada saat pembaptisan, seketika itu juga matanya terbuka dan ia dapat melihat! Uskup Erhart memberitahukan mukjizat ini kepada keluarga Aldaric. Tetapi sang ayah tetap bersikukuh menolak untuk mengakui Odilia sebagai puterinya. Hugh, kakak Odilia yang terkesan akan mukjizat penyembuhan adiknya, berusaha mempertemukan Odilia dengan ayahnya. Melihat kenekatan Hugh, bangkitlah murka sang ayah; ia menjadi berang, lalu menebas kepala puteranya dengan pedang. Akhirnya, Aldaric menyesali perbuatannya yang keji dan bersedia menerima Odilia sebagai puterinya.

Odilia meneruskan karyanya di Obernheim bersama kawan-kawannya. Dia membaktikan diri dalam karya-karya amal membantu mereka yang miskin papa dengan semangat pengabdian dan cinta kasih.

Ayahnya bermaksud menikahkan Odilia dengan seorang pangeran. Odilia menolak; tetapi karena ayahnya terus memaksa, Odilia melarikan diri dari rumah. Aldaric akhirnya mengalah dan membujuk puterinya pulang; ia bahkan mengijinkan Odilia mengubah istananya di Hohenburg menjadi sebuah biara. Odilia menjadi kepala biara dan di kemudian hari membangun sebuah biara lain, Biara Odilienberg, di Niedermunster. Di sanalah ia membaktikan diri dalam karya bagi Tuhan dan sesama hingga wafatnya pada tanggal 13 Desember 720.

kau tau apa arti dari ODILLIA? itu berarti PUTRI YANG TERANG :)

Kamulah Surga Terakhirku (Part 6)

Pagi harinya, saat Bryan hendak mengirim SMS kepada inka ia lupa menaruh HP’nya dimana. Ia mencari-cari di semua sudut kamarnya. Sesaat kemudian ia ingat bahwa ia menaruh HPnya dikantong jaket yang ia pakai malam tadi. Saat mengeluarkan HPnya, tiba-tiba ada sepucuk surat yang ikut jatuh, lalu ia pun mengambilnya dan langsung membacanyaa .…


Dear my brother Bryan,
Terima kasih buat semua yang udah kamu kasih ke kakakku. Ia sungguh beruntung mempunyai seorang kekasih sepertimu. Karna aku, dia merelakan kebahagiaannya sendiri. Mungkin selama ini kamu bertanya-tanya mengapa sikap Inka berubah seperti ini. Ya, aku ini Chika saudara kembar dari Inka. Selama ini aku hidup terpisah dengan Kak Inka. Karna paman tidak memiliki keturunan, maka ia diijinkan untuk mengasuhku. Meskipun aku di Singapura dan kakak di Jakarta, hubungan kami terasa erat sekali.
Suatu hari dokter memvonis jika jantungku tidak dapat bekerja dengan maksimal lagi. Mendengar ini Kak Inka langsung terbang ke Singapura dan ia bersedia mendonorkan jantungnya. Tapi semua keluarga menentangnya, dan aku sendiripun mendengar pertengkaran hebat itu …
“Papa, mama Inka mau mendonorkan jantung Inka buat adek”
“Apaaa? Inka, kamu nggak usah berbuat seperti itu” sahut Papanya dengan nada menentang
“Tapi papa, Inka selama ini sudah hidup dengan bahagia. Sedangkan adek? Ia jarang keluar rumah karna dokter khawatir jika jantungnya kambuh lagi. Inka sudah cukup untuk menikmati dunia ini. Sekarang giliran adek yang merasakannya. Kasian jika ia terus-terusan dilarang untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya” tutur inka
“Tapi sayang, kamu nggak harus berbuat yang seperti ini”
“Mama, tolong hargai keputusan Inka”
“Tapi dokter tidak membolehkan jika pendonor jantung dalam keadaan yang sehat” jawab paman inka
Kak inka terdiam sejenak, ia lalu memutuskan untuk pergi ke kamar mandi. Disana ia memotong nadinya, sebelum itu ia mengirimkan SMS kepada pamannya

From Inka
+6285727709922
Paman, Inka siap untuk mendonorkan jantung Inka.
Suruh dokter untuk segera melakukkan operasi. Inka
sekarang sudah siap di toilet.

Lalu paman, papa dan mama sontak langsung menuju ke toilet terdekat, ia melihat Inka sudah bersimbah darah. Ia memotong nadinya sendiri. Tubuhnya sudah tak bernyawa akibat kehilangan banyak darah. Lalu dokter melakukan operasi cangkok jantung untukku, oleh karna itu sekarang aku masih bisa bertahan hidup. Ini semua karna pengorbanan besar kak Inka.
Sebenarnya, saat di Jakarta kemarin aku ingin mengucapkan rasa terima kasihku kepadamu karna kamu telah menemani Kak Inka selama ini. Tapi aku tidak tega melakukkan itu semua. Lalu aku memutuskan untuk menulis surat ini. Maaf telah sedikit berbohong kepadamu, sekali lagi terima kasih.

Your sister,

Chika




Sontak air mata mengalir deras di wajah Bryan, ia tidak menyangka bahwa kekasih yang dicintainya telah meninggalkan dunia ini. Ia tak tahu harus berkata apalagi. Sejak mengetahui hal itu, hampir setiap hari Bryan mengunjungi danau tempat kenangan yang ia lalui bersama Inka. Disana ia selalu meletakkan bunga mawar merah. Dia sendiripun tak tahu entah sampai kapan ia melakukan hal itu …..

“Jika saatnya nanti aku berhenti bernafas, jadikanlah aku surga terakhir yang kau kenang. Seperti diriku yang sampai akhir nanti akan tetap menjadikanmu surga terindah dalam hidupku” janji Bryan dalam hati

Kamulah Surga Terakhirku (Part 5)

Pembicaraan mereka semakin malam semakin bertambah hangat. Dibawah langit yang bertaburkan bintang mereka duduk berdua layaknya sepasang kekasih yang akan menikah saja. Tiba-tiba

“Hey, lihat itu. Ada bintang jatuh”
“Make a wish” sahut Inka
Sesaat mereka berdua memejamkan mata dan meminta sebuah permohonan dalam hati
“Apa permintaanmu malam ini?” kata Inka
“Aku minta sama Tuhan agar kita bisa seperti dulu lagi” sahut Bryan sambil tersenyum simpul
“Inkaaa? Kamu maukan kembali mengisi hari-hariku lagi seperti dulu?” lanjut Bryan sembari memegang bahu Inka untuk menatap matanya. Tapi apa yang terjadi? Air mata membasahi wajah Inka. Ini serasa Bryan kembali memutar kejadian 1 tahun lalu yang ia lalui bersama Inka dihari terakhir pertemuan nya dengan Inka.
“Jangan pergi lagi sayang” kata Bryan sedikit memohon penuh harap
“Sori Bryan, ini udah malem. Kita pulang yuk” jawab Inka sambil mencoba melepaskan diri dari pelukan Bryan
“Oh maaf, aku kelewatan yaa?”
“Eh enggak papa kok” kata Inka

Selama perjalanan pulang, tidak ada percakapan di antara mereka. Yang ada hanya suara berisik kendaraan lain yang ikut melintas malam itu. Tanpa sepengetahuan Bryan, Inka memasukan sepucuk kertas didalam kantong jaket Bryan. Sesampainya di rumah Inka …
“Udah sampek nih” kata Bryan
“Iyaa .. aku makasih ya udah mau nganterin aku”
“Sama-sama. Udah sana buruan masuk, entar dicariin mamah lagi hehe”
“yaudah, kamu ati-ati dijalan ya”
“Iyaaa .. bye”
“Bye” sahut Inka sambil melambaikan tangannya ke arah Bryan

Kamulah Surga Terakhirku (Part 4)

1 tahun lamanya tak ada kabar dari Inka. Keadaan Bryanpun juga lebih baik sekarang, meski ia belum memutuskan untuk mencari pengganti Inka. Karna ia masih berharap Inka akan kembali suatu saat nanti, entah kapan pastinya. Suatu sore Bryan berniat untuk menuju ke danau itu, sesampainya disana ia segera menuju ke pinggir danau. Disana ia melihat seorang wanita yang sedang duduk bermain air, ia sedikit heran karna tak banyak orang yang tau mengenai danau ini. Ia mencoba mendekati wanita itu, tampaknya ia tak asing dengan wanita ini.

“Inkaaaaaaaaaa!” teriak Bryan dari kejauhan. Gadis itupun langsung menengok kea rah datangnya suara itu.
“Inka .. akhirnya kau datang juga. Aku sudah menunggumu sejak awal kepergianmu. Aku yakin suatu hari kau pasti akan kembali. Dan sekarang datanglah hari itu” ungkap Bryan dengan gembira
“Iyaaa .. Bryan”
“Kamu tidak senang kita bisa bertemu lagi?” kata Bryan lirih
“Enggak Bryan , hehe”
“Kenapa dulu nggak ngasih tau aku sih kalo mo pergi ke Singapura? kamu khawatir jika aku menunggumu terlalu lama?”
“Iyaaaa”
“Jangan begitu, karna apapun yang terjadi aku tetap akan menunggumu”
“Bryaaaan“

Hari-hari Bryan terasa ceria kembali seperti dulu saat Inka disini. Ia sangat senang saat kekasihnya datang kembali. Tapi Ia merasa jika Inka yang dulu sangat berbeda dengan sekarang. Inka yang sekarang begitu pendiam, berbeda dengan Inka yang dulu yang selalu banyak bicara. Sifat itulah yang membuat Bryan sedikit kehilangan sesuatu dari diri Inka. Yang ada dipikran Bryan saat itu ialah mungkin Inka sudah mati rasa terhadapnya dan mungkin juga Bryan terlalu berharap terhadap Inka. Suatu sore Bryan pergi ke danau itu, seperti biasa danau itu sepi saat ia mendekati pinggiran danau itu, dia melihat se-bouquet bunga mawar merah yang berada disana. Tak tau kenapa pikiran Bryan saat itu tertuju kepada Inka. Beberapa saat kemudian ...... grrr..grrr suara getar HP dari Bryan, ternyata SMS itu dari nomer tak dikenalnya

From +6285727709922
Kau sudah melihatnya?
Ya, mawar itu dariku ..

To +6285727709922
Kamu sekarang dimana, Inka?

Tapi tidak ada balasan dari Inka. Bryan semakih heran dengan sikap Inka yang sekarang terhadapnya. Jutek, pendiem ah yang jelas beda banget deh sama Inka yang dulu gerutu Bryan dalam hatinya. Suatu hari Bryan mencoba untuk menelpon Inka hanya sekedar untuk menanyakan keadaannya saat itu, jika sedang beruntung mungkin Inka mau untuk diajak keluar dengan Bryan.
“Because tonight will be the night that I will….” Belum selesai nada dering dari HP itu terdengar suara seorang wanita
“Halo? Ada apa Bryan?” jawab gadis itu
“Hm Inka .. kamu sibuk nggak? keluar yuk? Ehehe” kata Bryan dalam pembicaraan sore itu
“Boleh deh .. ketemu di danau aja ya jam tujuh”
“Siaap boss !” sahut Bryan dengan riangnya
“Oke byee”
“Byee” kata Bryan sambil mengakhiri pembicaraan via telepon itu

Setelah pembicaraan itu, Bryanpun ketiduran karna seharian tadi ia menemani Randy untuk menjenguk pacarnya yang sedang sakit. Saat terbangun, jam dikamarnya sudah menunjukkan pukul 18.50 WIB.
“Mampuuss! Gue telat nih !!” umpat Bryan
Sesegera ia memanasi mesin motornya dan beberapa saat kemudian ia langsung berangkat menuju danau itu. Sesampainya disana waktu menunjukkan pukul 19.15 WIB. Saat turun dari motornya, ia melihat Inka sedang berdiri di pinggir danau dan melemparkan setangkai demi tangkai bunga mawar yang dibawanya ..
“Inkaaa?” kata Bryan memecah keheningan malam itu
“Udah dateng yaa” sahut Inka
“Sorry telat , tadi aku ketiduran ehehe”
“Nggak papa kok. Aku juga belum lama sampe sini”
“Maaf udah mbikin kamu nunggu” kata Bryan sedikit menyesal
“Iyaa, santai aja kali”

Kamulah Surga Terakhirku (Part 3)

Begini isi suratnya ….


Dear my beloved Bryan,
Sayang, terima kasih buat semua yang udah kamu kasih ke aku. Mulai dari kasih sayang, bingkisan, bunga mawar kesukaanku, waktu kamu, pokoknya semuanya. Aku beruntung bisa mengenalmu. Aku beruntung Tuhan pernah mengizinkanku untuk masuk ke kehidupanmu. Aku mungkin orang paling beruntung sedunia karna aku bisa bersamamu sampai saat ini.
Tapi mungkin aku orang terbodoh di dunia karna sudah melepaskanmu. Aku mungkin orang terjahat sedunia, aku tidak berani mengungkapkan kepergianku ini.
Maaf pernah membuatmu khawatir, maaf pernah membuatmu marah, maaf sering membuatmu kecewa. Maaf aku tidak bisa bersamamu untuk selamanya ….



Inka


“Apa ini? Ini nggak mungkin! Inka pasti bercanda deh, dia mah kelewatan sekarang” ungkap Bryan dalam hati. Sesegera ia menuju rumah Inka untuk memastikan isi surat itu. Sesampainya di rumah Inka, Ia langsung mengetuk pintu. Tetapi yang keluar malah Mbok Surti, pembantu di rumah Inka.

“Oh mas Bryan, ada apa ya mas? Kok pagi-pagi udah kesini sih?” kata Mbok Surti
“Inka mana mbok? Bryan mo ketemu dia.”
“Hloh? Mbak Inka enggak pamitan sama Mas Bryan?” sahut mbok Surti
“Pamitan? Emang Inka mau kemana mbok?”
“Mbak Inka, nyonya sama tuan kan berangkat ke Singapura”
“HAAAHH? Mbok Surti serius?”
“Iyalah mas, buat apaan juga simbok bo’ong?”
“Inka berangkat kapan mbok?”
“Tadi pagi-pagi banget mas, kalau mas mau ke bandara kayaknya udah telat deh mas”
“Yaudah, makasih ya mbok buat infonya”
“Sama-sama mas”

Sekujur tubuh Bryan terasa lemas sekali, ia tidak menyangka bahwa malam tadi adalah pertemuannya terakhir dengan Inka. Ia mencoba menelpon Inka, tapi nomernya pun sudah tidak aktif.
“KENAPA KAU LAKUKAN INI PADAKU !!! JAWAB INKAAA !!” teriak Bryan di pinggir danau tempat favorit mereka berdua

Hari-hari Bryan tampak tak seindah dulu tanpa Inka dia merasa tak bersemangat untuk menyambut hari esok. Nilai-nilai Bryan disekolahpun merosot.
“Lo kenapa jadi gini sih? Inka kagak kenapa-kenapa kan?” kata Randy
“Dia nggak papa kok” jawab Bryan
“Ah Lo gimana sih, Ran ! bukan Inka yang kenapa-kenapa, tapi Bryan tu” sahut Putri yang langsung ikut dalam pembicaraan saat istirahat itu
“Gue denger Inka pindah ke Singapura yaa? Lo yang sabar ya” kata Putri
“Iyaa … thanks put” jawab Bryan
“WHAAATT? Ke Singapura? Muke gile kali ya tu anak, ngapain disana coba?” sahut Randy
“Gue juga nggak tau Ran, dia aja nggak pamit sama gue” ungkap Bryan
“Oh MY GOSH !! dia nggak waras kali yaaa!” jawab Randy
“Husssh .. jaga mulut Lo !” kata Putri
“Sorry yaan” sesal Randy
“Nggak papa kok” jawab Bryan

Kamulah Surga Terakhirku (Part 2)

Beberapa saat kemudian …

“Sayang, lihat itu ! ada bintang jatuh, ayo make a wish” kata Bryan
“HA? Itu lelucon jaman kapan Bryan?”
“Udah deh buruan, tapi dalam hati ngomongnya” sahut Bryan
“Sayang, kalo boleh tau tadi kamu minta apa?” kata Inka
“Aku minta supaya kita tetap terus seperti ini sampai akhir” jawab Bryan
Tiba-tiba air mata membasahi wajah cantiknya .. Bryan shock melihat Inka menangis, lalu …
“Sayang, aku salah ya ngomong gitu?” kata Bryan sedikit bersalah
“Enggak kok sayang, aku bahagia aja bisa duduk disini sama kamu. Aku nggak nyangka kamu baik banget sama aku” kata Inka
“Ya udah, jangan nangis lagi ya. Kan aku masih disini” sahut Bryan sambil mengusap airmata di wajah Inka
“Terima kasih Bryan”
“Iya sayaaang”
Hati Inka rasanya begitu sakit apabila Ia melihat Bryan. Ia tidak tega mengatakan bahwa ini adalah pertemuan terakhir mereka. Ya, sebentar lagi Inka akan pergi ke Singapura.

“Sayang, pulang yuk. Udah malem nih, entar dicariin mamah kamu lagi” kata Bryan
Tiba-tiba Inka memeluk Bryan dengan eratnya dan menangis sesenggukan di pelukannya. Maka tambah heranlah kekasihnya itu.
“Kamu kenapa sih sayang? Aku mbikin salah ya?”
“Kamu nggak salah sayang. Aku yang salah. Maaf”
“Ngomong apaan sih kamu? Nggak ada yang salah kok. Buruan naik gih” jawab Bryan

Di dalam perjalanan, Inka memeluk Bryan dengan begitu kencangnya seakan-akan ia tidak rela jika malam itu mereka harus berpisah. Sesampainya didepan rumah Inka ….
“Sayang, aku punya sesuatu untukmu”
“Apaan? Penasaran nih!” sahut Bryan
“Bentar ya, aku ambil ke rumah dulu, kamu jangan pulang dulu”
“Iyaaaa” jawab Bryan. Sesaat kemudian Inka datang dengan membawa sekotak bingkisan
“Nih buat kamu, maaf aku nggak bisa ngasih yang lebih. hehe” kata Inka
“Aku yang minta maaf sayang, aku malah nggak bisa kasih apa-apa ke kamu”
“Nggak papa sayang, kamu disisiku selama ini udah merupakan sebuah hadiah terindah yang kamu beri”
“ehehe jadi malu. Yaudah sana buruan masuk”
“Iyaiya .. kamu hati-hati dijalan ya. Nggak usah ngebut-ngebut”
“Oke deh sayangkuu” jawab Bryan
Tiba-tiba Inka mencium pipi Bryan, kekasihnya itupun kaget. Pipinya langsung memerah
“Bye sayang” kata Inka sambil menuju ke dalam rumah
“Bbbbb .. byeeeee” sahut Bryan

Selama perjalanan menuju rumah, senyum indah tampak menghiasi wajah Bryan. Tetapi berbeda halnya dengan Inka. Di kamar, ia menangis dengan kencangnya. Pagi harinya saat matahari sudah terbit begitu tingginya, Bryan sesegera tebangun dan langsung mencari HP’nya untuk menelpon kekasihnya itu. Akan tetapi nomer Inka tidak aktif. Bryan berpikiran bahwa mungkin Inka masih tidur. Karna kebiasaan Inka ialah mematikan HP saat masih tertidur. Teringatlah Bryan akan bingkisan yang Inka berikan malam tadi. Isinya berupa sebuah jaket dan tampak sebuah surat diatasnya. Bryan tampak senang dengan pemberian Inka ini, saat membuka isi suratnya senyum Bryan berubah menjadi derai air mata.

Kamulah Surga Terakhirku (Part 1)

Aku masih menunggumu disini. Kata-kata itulah yang selalu muncul di dalam pikiran Bryan. Pemuda tampan yang duduk di kelas 2 salah satu SMA favorit di Jakarta. Duduk terdiam di pinggiran sebuah danau. Ia tak tahu entah berapa lama lagi ia harus menunggu kekasihnya kembali. Inka namanya. Gadis berparas manis yang sudah berpacaran dengan Bryan sejak masih kelas 1 SMP dulu.
Beberapa bulan yang lalu …..
“Sayang, maen yuk .. boring ni di rumah” kata Inka dalam pembicaraan via telepon
“Eh? Ini udah malem sayang. Maennya besok aja yaa” jawab Bryan
“Ah ! Tapi aku maunya sekarang sayang. Kamu nggak mau ngrayain anniversary kita ni?”
“Hloh , kan tadi udah makan-makan juga sama temen-temen sayang” sahut Bryan
“Kalo sekarang kan berdua. Mau ya sayang? Plissss” bujuk Inka
“Yaudah deh .. aku ganti baju dulu, abis itu aku langsung njemput kamu di rumah”
“Sayang baik deh, oke aku tunggu. Hati-hati di jalan yaa. Bye”
“Iyaa sayang , bye” sahut Bryan sambil menutup telepon miliknya

20 menit kemudian, Bryan sampai di depan rumah Inka. Kala itu jam tepat menunjukkan pukul 18.50 WIB. Lalu ia membunyikan klaskson motornya, pertanda agar Inka segera keluar dari rumahnya. Akhirnya yang ditunggupun datang .. Inka tampak cantik malam itu, sweeter pemberian dari Bryanpun menambah sempurna penampilan Inka malam itu.

“Ayo jalan” kata Inka dengan gembira
“Kamu kan belum naik sayang, mau ni aku tinggal?”
“Kok kamu gitu sih, marah aaah” goda Inka
“Nah tu kan mulai lagi, udah yuk buruan berangkat”
“Tancaaaaap!” sahut Inka dengan riangnya

Sampai di sebuah danau, Bryanpun mematikan mesin motornya dan Inkapun berjalan kea rah pinggir danau. Ya danau itu adalah tempat pertama kali mereka bertemu. Itu juga merupakan tepat favorit mereka berdua karna disana, tak tampak hiruk pikuk kemacetan di Jakarta. Yang ada hanya suara jangkrik yang sedang keluar mencari mangsa.

“Sayang kesini” teriak Inka
“Iya bentar sayang” kata Bryan sambil berjalan ke arah Inka
“Sayang, bintangnya bagus ya” kata Inka
“Tapi ada yang lebih bagus dari semua bintang-bintang itu” sahut Bryan
“Ada ya? Apaan itu? Pasti bagus banget deh”
“Kamu sayaaaang” jawab Bryan
“Bryaaan” kata Inka sambil tersipu malu

Minggu, 31 Juli 2011

Bolehkah aku melihat senyummu? (part 3)

Air mata Shiena mengucur deras setelah mendengar kata-kata dari Satria. Shiena beranjak pergi dari rumah Satria. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa Satria memang buta. Ia mencoba lari adri kenyataan yang ia terima. Shiena lalu berusaha untuk menyibukkan dirinya dengan pekerjaan barunya sebagai seorang penulis. Karirnya begitu cemerlang, sudah tidak ada lagi Satria di pikirannya. Suatu hari, ia pergi untuk makan siang disebuah café di mall dekat kantornya yang kebetulan juga dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta. Tiba-tiba ia melihat gadis kecil yang terlihat duduk sendirian. Shiena menghampiri gadis kecil itu.
“Adek duduk sendirian? Siapa nama adek?”
“Ghea kak”
“Mana orang tua dedek?”
“Ayah lagi ke toilet kak. Kalo mama lagi mau mbeliin tiket pesawat buat kakak”
“Kakaknya Ghea mau pergi kemana emangnya?”
“Kakak mo pergi ke Paris kak. Dia mau nglanjutin hidupnya disana. Kasian kakak”
“Emangnya kakak Ghea kenapa?”
“Dulu kakak itu cowok yang banyak disukai sama wanita. Tapi gatau kenapa, kakak lebih milih wanita penyanyi café itu. Padahal dia buta. Setiap hari semenjak pertemuannya dengan kakak itu, kakakku selalu bercerita tentangnya. Kata kakak, wanita itu gadis yang kuat. Ia tidak pernah menyerah dengan keadaannya. Banyak orang yang iri dengan wanita itu. Katanya dia nggak pantes buat kakakku. Tapi kakak berpikir beda, ia merasa jika wanita itu ialah orang yang tepat untuk menemani dia selama hidup di dunia ini. Sampai suatu hari, kakak punya sebuah permintaan kepada wanita itu jika saatnya nanti wanita itu bisa melihat, maka kakak akan memintanya untuk menikah dengan kakak. Akhirnya kakak membulatkan tekadnya untuk memberikan kedua kornea matanya untuk wanita itu. Tapi apa balasannya? Saat wanita itu mencari kakak dan menemuinya, ia malah menolak mentah-mentah kakakku karna ia buta, ia tidak tahu seberapa besar pengorbanan kakak untuknya. Ia tidak tahu bagaimana dulu kakak menerima apa adanya wanita itu. Ia pergi meninggalkan kakakku. Kakakku itu hebat. Ia tetap mencintai wanita itu walaupun dia sudah tidak mau menerimanya lagi. Tapi sekarang kakak akan berangkat ke luar negeri, aku harap kakak bisa hidup bahagia disana, oh iya kakak juga belum sempat ketemu dengan wanita itu, tapi jika suatu saat aku menemukannya, aku ingin menyampaikan pesan kakak kepadanya yaitu agar menjaga baik-baik mata kakakku yang indah itu..”
“Kalo boleh kakak tau, siapa nama kakak Ghea?” kata Shiena dengan mata berlinang air mata
“SATRIA”



Sesegera Shiena berlari ke mobilnya dan langsung menuju Bandara. Tidak ada lagi yang ia pikirkan selain dapat menaha Satria untuk tidak pergi. Dalam hatinya ia berkata “Begitu jahatnya aku? Kenapa aku begitu bodoh? Kenapa aku tidak menyadari akan semua hal ini?”
Shiena tidak menyangka jika Satria berkorban begitu besar untuk kebahagiannya. Sesampainya di Bandara ia berlari kesana kemari mencari tempat dimana para penumpangnya akan menuju ke Paris beberapa menit lagi. Ia hampir putus asa saat ia tidak menemukan Satria ada disana, sampai detik-detik terakhir ia melihat Satria yang dituntun oleh mamanya. Lalu ia menghampiri Satria dan mamanya lalu berlutut dihadapan Satria dan meminta maaf
“Satriaa .. maafin aku ! aku memang wanita yang tak tau terimakasih, aku bodoh karna aku tidak menyadari bahwa kaulah yang mendonorkan kornea matamu untukku”
“Shienaaa, sedang apa kau disini? Bangunlah !” kata Satria sambil memegang tangan Shiena dan memintanya untuk bangun.
“Aku tau Satria, aku nggak berhak untuk tetap menahanmu disini. Tapi, bolehkah aku untuk melihat senyummu yang terakhir kali ini saja sebelum kita berpisah?” kata Shiena
“Ayo Satria, sebentar lagi pesawatnya akan take off” kata mama Satria
“Satria nggak mau pergi ma! Satria mau disini aja sama Shiena.”
“Satriaaa? Apa yang kamu pikirkan? Gadis ini sudah menyia-nyiakan kamu”
“Aku ikhlas jika kamu pergi, Satria”
“Mama, Shiena .. Satria nggak mau pergi”
“Terserah kamu saja Satria, kamu memang keras kepala” jawab mama Satria dengan nada pasrah
“Shiena … masihkah berlaku janji kita berdua dulu?”
“Satriaaaaa” kata Shiena sambil memeluk Satria
“Maukah kau menikah denganku Shiena?”
“Tentu Satria, dengan senang hati. Aku akan melakukan apa yang kamu lakukan dulu terhadapku. Terimakasih Satria karna kau sudah menerimaku kembali. Let me have the chance to be your eyes, Satria. I love you so much”

-END-



Kalian tahu apa yang bisa diambil dari cerpen ini? CINTA NGGAK BUTUH MATA UNTUK MELIHAT ! HANYA BUTUH HATI UNTUK MERASAKAN 

Bolehkah aku melihat senyummu? (part 2)

Semenjak malam itu mereka semakin dan semakin erat. Hampir 2 tahun sudah mereka bersama. Sampai suatu saat …
“Kriiing .. kriing” bunyi telepon rumah Shiena
“Haloo?” angkat Shiena
“Apa benar ini rumah dari nona Scholastica?”
“Iya benar”
“Kami dari pihak Rumah Sakit akan segera mengadakan operasi mata kepada anda. Ada seseorang yang mendonorkan matanya untuk anda. Apakah Anda bisa datang ke Rumah Sakit untuk mengadakan beberapa check up sebelum melakukan operasi sekarang? ”
“Hah? Benarkah ini? Iya, saya akan datang sekarang juga” kata Shiena sambil menutup teleponnya.

Kemudian ia menelpon Satria. Dan Satria sendiri juga akan mengantarkan Shiena ke Rumah Sakit itu. Dalam perjalanan …
“Sayang sebentar lagi aku akan melihat dunia. Ini lebih menegangkan dibanding menyanyi di depan ratusan juta orang” kata Shiena
“Iya sayang, Tuhan telah mendengar doamu selama ini”
“Aku nggak sabar lagi nih hehe” sahut Shiena
“Shiena .. bolehkah aku melihat senyummu?”
“Kenapa kamu jadi aneh begini sayang?”
“Aku ingin melihat senyummu untuk kali ini saja, yang terakhir kali”
“Maksut kamu apa?”

Sesampainya di Rumah Sakit, Shiena melakukan check up kesehatan dan akhirnya besok ia dapat melakukan operasi mata. Hari yang ditunggu-tunggu pun datang. Akan tetapi saat operasi berlangsung Satria tidak dapat menemaninya. Satria tiba-tiba menghilang. Setelah hampir 10 jam operasi itu berlangsung, mata Shiena langsung diperban dan ia disarankan untuk berada dirumah sakit beberapa hari terlebih dahulu.
3 hari berlalu, tiba saatnya bagi Shiena untuk membuka perbannya. Dokterpun datang untuk membantu membukanya. Saat dibuka ia tak melihat Satria ada di ruangan itu. Lalu ia berkata
“Dokter, dimana pacar saya? Seharusnya dia ada disini, dia orang pertama yang saya pengen saya lihat”
“Tidak ada siapa-siapa yang menunggumu Shiena” kata dokter itu
Shiena keluar dan memanggil-manggil nama Satria. Tapi tak ada satu orangpun yang menyahut. Satria tiba-tiba menghilang begitu saja. Shiena mencoba menelponnya, tapi selalu tidak ada jawaban. Ia mencari tempat Satria bekerja, tapi dia ternyata sudah dipecat.
Semua terasa berbeda. Padahal, ia ingin berbagi kebahagiaanya dengan Satria. Lalu setelah Shiena mencari-cari informasi dimana rumah Satria akhirnya ia mendapat alamatnya dan sesegera untuk menemui Satria dirumahnya. Tetapi, satpam yang berjaga dirumah Satria tidak mengijinkannya untuk masuk. Shiena tidak putus asa, ia terus mencoba dan mencoba. Sampai suatu hari saat Shiena mengintai rumah Satria, ia melihat seorang pemuda tampan namun buta keluar dari rumah besar itu, lalu ada anak kecil yang memanggilnya
“Kak Satriaaaaa !” teriak anak kecil itu
“Iya dedek, kakak disini”

Sontak Shiena shock ketika melihat bahwa pemuda itu adalah Satria, pemuda yang ia cintai ternyata juga buta seperti ia dulu. Lalu sesegera ia menghampiri pemuda itu dan berkata :
“Katakan padaku jika kamu bukan Satria, orang yang aku cintai“
“Shiena .. akhirnya kau datang”
“Ini salah ! kamu bukan Satria” kata Shiena
“Kau begitu sempurna .. di mataku kau begitu indah kau membuat diriku akan slalu memujamu
Di setiap langkahku, ku kan slalu memikirkan dirimu tak bisa ku bayangkan hidupku tanpa cintamu. Kau ingat lagu ini? Ini lagu kesukaan kita berdua Shiena”
“Nggak mungkin !”
“Shiena, kau datang untuk memenuhi janjimu kan?” kata Satria penuh harap
“Aku nggak akan menikah sama kamu Satria !”

Bolehkah aku melihat senyummu? (part 1)

Disini tertulis , dahulu ada seorang gadis buta yang cantik paras wajahnya. Ia terlahir buta sejak kecil. Ia selalu merasa dunia terasa hampa karna hari-harinya selalu diselimuti oleh kegelapan. Menjadi bahan ejekan teman teman sebayanya? Ya .. itu sering terjadi. Tangisan sudah terbiasa membasahi wajah manisnya itu. Selalu dan selalu ia terkucilkan, hampir tidak ada satupun yang mau menjadi temannya. Ya, menurut gadis bernama “Scholastica Shiena” ini dunia memang teramar sangat kejam. Tapi apa yang ia lakukan? Kau tau? Dia tak pernah menyerah dengan keadaannya. Ia tak pernah lupa untuk selalu mengucap syukur tiap hari baru yang telah ia lalui. Dalam setiap tindakan, ia selalu menyertakan Tuhan dan berlindung didalam namaNya. Sampai suatu saat dalam doanya, dia berkata :

“Tuhan .. bolehkah aku mempunyai seorang untuk menemaniku hidupku ini? Bolehkah aku merasakan indahnya dunia ini, bisa merasakan cintaMu melalui seseorang yang benar-benar menerimaku dengan keadaanku yang seperti ini? walau tanpa melihat? Layakkah aku untuk mendapatkan itu?
Aku tau Tuhan, Engkau telah merencanakan hidupku dengan begitu indahnya. Aku tau waktu itu akan datang bila Engaku sudah berkehendak”

Suatu hari .. tibalah dimana Tuhan telah mengabulkan doa Shiena. Datanglah seorang pemuda ke kehidupan Shiena dengan cara yang tidak disengaja. Saat Shiena sedang bernyanyi di sebuah café yang merupakan penopang hidupnya selama ini, datanglah seorang pemuda dan tertariklah pemuda tampan itu kepada kecantikan Shiena. Satria ialah nama pemuda tampan, kaya dan dermawan itu. Dari awal pertemuan itu, Satria dan Shiena semakin akrab. Tiap kali Shiena menyanyi di café itu Satria selalu datang. Bahkan pernah suatu hari Satria dan Shiena menyanyi bersama di café itu.
“Shiena .. kamu kelihatan sangat familiar sekali” ungkap Satria
“Benarkah?” Shiena terkejut
“Kamu terlihat seperti pacar ketigaku”
“Oh yaa? Kamu punya mantan berapa emang? Sahut Shiena
“Dua , ehehe. Jadilah pacarku Shiena”
“Satriaaa ..”

Mulai hari itu mereka resmi berpacaran. Tak pernah sekalipun Satria mengganggap jika Shiena adalah gadis buta. Baginya, Shiena adalah segalanya. Bahkan dalam sebuah candle light dinner yang sangat romantis , Satria berkata demikian ..
“Sayang, sejak pertama kali aku melihatmu .. aku merasa kamulah yang terbaik untukku”
“Tapi Satria, bagaimana dengan kondisiku?” sahut Shiena
“Pernahkah aku mengeluh akan keadaanmu ini? Sekalipun tak akan pernah karna aku menerimamu apa adanya sayang”
“Satriaaaa”
tampak sebuah senyum manis menghiasi wajah Shiena malam itu. Tak pernah Shiena menduga bahwa rencana Tuhan begini indahnya. Bersama Satria, hidup Shiena menjadi lebih berwarna. Banyak orang yang terkagum-kagum melihat mereka. Tapi tak sedikit orang yang mencibir mereka.

“Bagaimana bisa pria tampan dan kaya raya itu memilih gadis buta seperti itu?” kata seseorang yang melihat mereka jalan berdua
“waah iya juga yaa! Pakai pelet apa gadis buta itu?” sahut temannya lagi
“Jangan dengarkan kata mereka sayang, mereka hanya iri denganmu” kata Satria
“Satria aku nggak tuli, aku bisa mendengar apa yang mereka katakan !”
“Shiena .. kamu punya hati yang lebih sempurna dibanding mereka, percaya” sahut Satria
“Entah bagaimana jika tidak ada kamu disini Satria. Terima kasih”

Hampir setiap hari mereka bertemu. Suatu malam, Satria datang ke rumah Shiena tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Dengan membawa se-bouquet mawar merah, ia menyanyikan sebuah lagu di depan rumah Shiena.
Kau begitu sempurna .. di mataku kau begitu indah kau membuat diriku akan slalu memujamu
Di setiap langkahku, ku kan slalu memikirkan dirimu tak bisa ku bayangkan hidupku tanpa cintamu (sahut Shiena yang langsung keluar dan membuka pintu , menyanyi bersama petikan gitar Satria. Merekapun bernyanyi bersama lagu kesukaan mereka berdua ini)
Janganlah kau tinggalkan diriku tak kan mampu menghadapi semua, hanya bersamamu ku akan bisa , kau adalah darahku .. kau adalah jantungku .. kau adalah hidupku lengkapi diriku Oh sayangku kau begitu …. SEMPURNA 

“Satria untuk apa kamu datang malam-malam seperti ini? Kok nggak kasih tau aku dulu sih?”
“Surprize sayang !”
“Apaan sih kamu? Kayak anak kecil aja deh” ungkap Shiena
“Hehe .. sayang aku punya sebuah permintaan” kata Satria sambil menggenggam tangan Shiena
“Apaan? Jangan yang aneh-aneh yaa”
“Enggak kok .. Sayang, berjanjilah padaku jika saatnya nanti kamu dapat melihat dunia , kamu akan menikah denganku” kata Satria lirih
“Satriaa? Kamu ngmong apaan sih?”
“Kamu mau janji sama aku kan?”
“Iya sayang, aku janji”

Rabu, 27 Juli 2011

Mawar Putih Untukmu . . (Part II)

Seni9n, 10 April 2011, Gladys langsung menuju kampus. Sesampainya dikelas, tiba-tiba Ricky datang dan menghampiri Gladys.
"Eh Dys, aku mau kasih info nih, Easter hari ini nggak berangkat tuh"
"Hah kenapa emang?"
"Aku nggak tau pastinya .. tapi tadi dia kesini pagi-pagi banget ok. Dan kayaknya dia sakit deh, mukaknya pucet banget"
"Hah? okedeh .. thankyou infonya yaa"


Seusai jam kampus selesai, Gladys mengirim SMS untuk Easter dan menanyakan alasannya mengapa ia tidak masuk hari itu. Sambil berjalan menuju pintu rumahnya, dilihatnya sesosok perempuan yang duduk di ruang tamu rumahnya. Di dekatinya perempuan itu dan ternyata ...
"Kamu to Eas, kirain siapa" kata Gladys
"Haha iya ni Dys"
"Kok kesini nggak bilang-biolang dulu sih?"
"Surprize Dys"
Mereka berdua kemudian bercerita panjang lebar. Semakin larut pembicaraan mereka bertambah hangat. lalu ...
"Dys aku punya tantangan buat kamu"
"Apaan Eas?"
"Mmm.. gini, jadi aku kasih tantangan ke kamu nih buat nggak komunikasi sama aku satu hari aja , kamu bisa nggak?"
"Hah? haha gampang Eas !"
"Kalo kamu bisa ngalahin tantanganku berarti kita emang sahabat selamanya"
"Oke aku terima" jawab Gladys

Seharian penuh tidak ada komunikasi diantara Easter dan Gladys. Hari selanjutnya Gladys menuju rumah Easter yang ingin membanggakan keberhasilannya dalam menghadapi tantangan Ester. Sesampainya di depan rumah Easter, Ia melihat mama Easter sedang menangis dipelukan suaminya dan banyak orang berasa disana. Lalu
"Om , tante ada apa ini?"
"Dys ini ada surat dari Easter untukmu" sahut mama Easter sambil menangis sesenggukan

Dear my sweety Gladys,
Selamat Dys ! kamu berhasil mengalahkan tantangan dariku. Kita memang ditakdirkan untuk bersama selamanya. Lakukan ini setiap hari. Berjanjilah jangan pernah menangis karna aku sudah tak bisa lagi mengusap airmatamu itu. Bye Gladys

Your best frieend,
Easter


"Tante ini apaaaa?" ini nggak mungkin , ini salah mesti !"
"Gladys ..." jawab mama Easter sambil mengelus rambut Gladys
"Kenapa bisa kayak gini tante?"
"Jadi selama ini Easter sakit leukimia stadium akhir, dokter memvonisnya jiika ia tak bisa bertahan hidup lama lagi. Selama ini dia sering menghindarimu karena ia check up ke Rumah sakit"
"Tapi tante ini salaaah !"
"Iklaskan dia Gladys, ini emmang sudah jalannya .."

Tiba-tiba datanglah Rafka yang menepuk bahu Gladys dan buyarlah semua lamunan Gladys sore iyu ...
"Ayo kita pulang, lihat dirimu basah kuyup gitu" kata Rafka
"Aku masih pengen lebih lama lagi sama Easter ka"
"Sudahlah"
Saat akan beranjak dari pemakaman Biverlly Hills, ditaruhnya mawar putih kesukaan Easter diatas makamnyaa dan beranjaklah mereka berdua dari tempat itu.


END

Mawar Putih Untukmu .. (Part I)

Sore itu hujan membasahi Biverlly Hills, sebuah pemakaman elit di kota itu. Nampak seorang gadis cantik nan manis berdiri di depan sebuah makam. Di makam tersebut tertulis nama di nisannya "Claudia Easter". Lahir 17 September 1991, wafat 11 april 2011. Air mata yang jatuh dipipi Gladys, nama gadis cantik itu bercampur dengan air hujan yang turun dengan derasnya ...

Easter dan Gladys adalah sepasang sahabat. 16 tahun merupakan waktu yang teramat sangatcukup bagi mereka untuk mengenal pribadi masing-masing. dari mulai kebaikan sampai keburukan dari mereka. Ingatan Gladys kembali menguat tentang waktu yang telah ia lalui bersam Easter , sahabatnya ...

"Eas, bangun !" teriak Gladys yang pagi-pagi sudah berada didalam kamar Easter
"bentar ah Dys, masih ngantuk nih !" jawab Easter
"Buruan ah!" kata Gladys sambil menarik selimut Easter
"iya ya .. aku bangun deh"

40 menit kemudian , Easter sudah siap dan langsung menghampiri Gladys yang sudah berada di ruang tamu.
"Cabut yuk Dys !"
"Yukk !" jawab Gladys
"Mbok yem, tutup pintunya yaaa .. Easter berangkat dulu" kata Easter kepada pembantu yang bekerja di rumahnya ..

Ya.. Easter dan Gladys mengambil jurusan yang sama yaitu di fakultas sastra inggris. Maka tak heran jika disitu ada Easter, pasti disitu pula ada Gladys.. begitu juga sebaliknyaa. Seusai jam kampus selesai, mereka berdua menuju cafe yang letaknya tak jauh dari kampus mereka. Sambil ditemani secangkir coklat panas, merekapun memulai cerita.

Hari-hari mereka lalui bersama, banyak kejadian yang menyenangkan maupun menyedihkan mereka lalui bersama pula. suatu pagi ....
"tut .. tut" nada sambung dari telepon Easter
"Halo?" jawab Easter
"Eaas, berangkat bareng yuk, aku ke rumahmu sekarang yaaa" kata Gladys
"Sori Dys, kamu berangkat sendiri aja ya" sahut Easter
"Hahh? yaudah deh , see you"
"Yaaa .." jawab Easter mengakhiri pembicaraan

Saat Gladys hendak masuk ke kelas, dilihatnya Easter sudah berada disana dan membaca sebuah buku, lalu dihampirinyaa ..
"Hai Eas !" triak Gladys
"Kamu bisa lebih pelan dikit nggak ngomongnya? brisik !"
"Eh? kamu kenapa sih Eas?"
"Nggak papa kok !"
Pembicaraan mereka terhenti saat Dosen mata kuliah bahasa itu memasuki ruangan kelas. Dilihatnya wajah Easter yang begitu serius mendengarkan tutorial dari dosen. Gladys merasa itu bukan Easter yang biasanya, Easter yang ia kenal jarang seserius ini.
Seusai jam kampus, Easter diajak Gladys untuk ke cafe tempat biasanya mereka menghabiskan waktu bersama.
"Yuk ke cafe dulu Eas .. kita makan dulu, aku juga mau cerita soal Rafka nih" kata Gladys. Ya, Rafka adalah gebetan baru Gladys.
"Ah, capek Dys !"
"Tapi eas .... "
"Aku duluan ya Dys" jawab Easter sambil menghentikan sebuah taksi
"Eas , Easteeerr !" teriak Gladys yang memanggil Easter yang sudah menaiki taksi

Pukul 20.0, Gladys sudah berada dikamarnya sembari menatap layar laptop miliknya. Lalu dilihatnya juga layar HPnya. Dia mencari kontak telepon dan sesegera ia menelpon Easter.
"Tut.. tut"
"Halo?" jawab Easter
"Eas, besok kita hang out yuk! bosen nih dirumah terus lagian suntuk juga bakalan ni satnite" sahut Gladys
"Aku sibuk Dys"
"Sibuk apaan sih Eas? Tugas? yaudah aku bantu deh"
"Nggak ah Dys, kamu hangout aja sama yang lain .. sori yaa"
"Tapi Eas?"
"Udah ya .. aku mo istirahat dulu , capek .. bye" kata Easter sambil menutup teleponnya